JAKARTA - Baku tembak yang ada di Jalan Veteran no 251,Tipes, Solo, Jawa Tengah, antara petugas kepolisian dengan pelaku terduga aksi teror di Kota Solo, menurut anggota Kepolisian Nasional, Andrianus Meliala sebagai peringatan kepada kepolisian adanya pihak yang sangat membenci polisi.
Untuk itu, kata Andrianus, sikap kewaspaandan yang tinggi, perlu ditingkatkan kepada setiap anggota Polri.
"Penembakan-penembekan yang terjadi menjadi bukti adanya ketidaksenangan terhadap Korps Kepolisian, perlu ada kewaspaadaan setiap anggotanya," kata Andrianus saat berbincang dengan Okezone, Jumat (31/8/2012).
Kriminolog dari Universitas Indonesia ini, menilai para pelaku yang membenci polisi merupakan pihak yang sangat terlatih, terbukti dengan adanya anggota Polri yang terkena timah panas.
"Mereka kelompok terlatih, dan mereka sangat jago dalam hal menembak. Sehingga dalam hal ini ada kelompok sel yang naik kepermukaan," tuturnya.
Selain itu, Andrianus menyayangkan banyak senjata jenis FN yang dipakai pelaku melakukan aksinya banyak beredar luas di masyarakart melalui pasar gelap. "Senjata FN jenis senjata tua, dan banyak sekali beredar dipasaran," tambahnya.
Sebelumnya, terjadi baku tembak antara tim Buru Sergap (Buser), Densus 88 anti teror dan terduga aksi teror di Jalan Veteran no 251,Tipes, Solo, Jawa Tengah. Dalam aksi ini, mengakibatkan seorang anggota polisi bernama Bripda Suherman tewas dan satu dari dua pelaku juga turut tewas. (ctr).
(Ahmad Dani)