Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Intelijen Harus Tingkatkan Kemampuan Antisipasi Dini Aksi Teror

Misbahol Munir , Jurnalis-Sabtu, 01 September 2012 |07:17 WIB
Intelijen Harus Tingkatkan Kemampuan Antisipasi Dini Aksi Teror
Ilustrasi (Foto: dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA – DPR mendesak pihak intelejen untuk meningkatkan kemampuan melakukan antisipasi dini terkait maraknya aksi kekerasan dan teror. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir aksi kekerasan dan teror semakin subur di Indonesia.
 
“Kalau dilihat dari skalanya, menjadi ladang subur tindak kekerasan, pihak inteligen harus meningkatkan kempampuan deteksi dini,” ungkap Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq saat berbincang dengan Okezone melalui telpon, Sabtu (1/9/2012).

Selain itu kata dia, intelijen harus bisa menindaklanjuti semua laporan yang berpotensi mengancam keamanan dan ketentraman masyarakat. “Yang lebib penting lagi segala masukan-masukan harus ditindak lanjuti, jangan hanya didiamkan saja, jadi harus ada tindakan cepat,” jelasnya.

Mahfudz membantah bahwa aksi kekerasan dan teror yang seringkali terjadi lantaran minimnya anggaran untuk intelijen. Kata dia, anggaran untuk intelijen sudah memadai. Hanya saja kata dia, problem intelijen terletak pada persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kuantitas. Sebab jumlah intelijen saat ini kurang memadai untuk mengcover semua wilayah di Indonesia.

“Kalau sisi anggaran sudah memadai, tapi ada persoalaan SDM. Indonesia cukup luas, jadi yang dibutuhkan dari sisi kualitas dan kuantitas,” imbuhnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Julian Aldrin Pasa meyakini bahwa aksi teror di Solo tidak lepas dari jaringan teroris. Sebab kelompok tersebut dipastikan bekerjasama dengan jaringan lainnya. Oleh sebab itu, kata dia kelompok tersebut harus segera dituntaskan.

“Hampir pasti kelompok ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. Sebab meski tak banyak teroris yang disergap ini, tapi tidak mungkin mereka kerja sendiri. Pasti di belakangnya ada jaringan yang lebih besar. Harus dikupas habis,” ucap dia.

Seperti diketahui, pihak kepolisian dalam hal ini, Densus 88 yang mencoba menangkap pelau aksi teror di Kota Solo mendapatkan perlawanan dari pelaku, aksi baku tembak pun tak terhindarkan di Jalan Veteran, Solo,Jawa Tengah, sekira pukul 21.30 WIB.

Akibat baku tembak tersebut, tiga tertembak yang dua diantaranya tewas, yakni anggota polisi Bripda Suherman dan seorang pelaku yang diduga berinisial F. Mereka yang terluka dan tewas langsung dibawa ke RS Brayat Minulyo, Solo.

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement