JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai kecolongan dengan maraknya aksi teror dan kekerasan akhir-akhir ini. Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq mengungkapkan akan segera memanggil BIN dalam waktu dekat ini. Kata dia pemanggilan BIN memang tidak secara spesifik akan membahas persoalaan kasuistik.
Melaikan, pemanggilan itu untuk membicarakan perihal rekrutmen dan Sumber Daya Manusia (SDM) BIN yang dianggap tidak memadai untuk menangani banyaknya ancaman teror dan kekerasan. Apalagi, kata dia jika dibandingkan dengan luas wilayah Indoneisa, SDM BIN tidak memadai untuk menanganinya.
“Ada rencana untuk memanggil dalam waktu dekat ini, tapi tidak secara khusus akan menbicarakan persoalaan kasuitik dengan BIN. Kita akan bahasa soal rekrutmen dan SDM,” kata Mahfudz kepada Okezone melalui telpon, Sabtu (1/9/2012).
Kata dia, jika melihat luas wilayah dan keanekaragam warga Indonesia potensi konfliknya justru sangat besar. Oleh sebab itu kata dia, membutuhkan fungsi intelijen yang sangat kuat. Kata dia, salah satu penopang fungsi intelijen yang kuat itu terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM).
“Potensi konflik sangat besar, ancaman sparatis, konflik aliran dan lain-lainnya. Tentu hal membutuhkan fungsi intelijen yang kuat, untuk mengantisipasi itu jelas penopangnya adalah soal SDM,” pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Julian Aldrin Pasha meyakini bahwa aksi teror di Solo tidak lepas dari jaringan teroris. Sebab kelompok tersebut dipastikan bekerjasama dengan jaringan lainnya. Oleh sebab itu, kata dia kelompok tersebut harus segera dituntaskan.
“Hampir pasti kelompok ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. Sebab meski tak banyak teroris yang disergap ini, tapi tidak mungkin mereka kerja sendiri. Pasti di belakangnya ada jaringan yang lebih besar. Harus dikupas habis,” ucap dia.
Seperti diketahui, pihak kepolisian dalam hal ini, Densus 88 yang mencoba menangkap pelau aksi teror di Kota Solo mendapatkan perlawanan dari pelaku, aksi baku tembak pun tak terhindarkan di Jalan Veteran, Solo,Jawa Tengah, sekira pukul 21.30 WIB.
Akibat baku tembak tersebut, tiga tertembak yang dua diantaranya tewas, yakni anggota polisi Bripda Suherman dan seorang pelaku yang diduga berinisial F. Mereka yang terluka dan tewas langsung dibawa ke RS Brayat Minulyo, Solo.
Disamping itu, pekan lalu kekerasan terjadi di Sampang dan menimpa warga Syiah. Akibat konflik horizontal itu salah satu pengikut Syiah meninggal dunia dan 38 rumah warga Syiah di Sampang dibakar.
(Misbahol Munir)