JAKARTA – Tim SAR gabungan masih mencari korban hilang pascabanjir bandang yang terjadi di Desa Batanguru Timur, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat pada Kamis, 8 November lalu.
Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggala tercatat 13 orang dan empat orang dinyatakan hilang. Tim menyusuri Sungai Kabaniran untuk mencari keberadaan para korban.
“Hingga siang ini, 13 orang meninggal dunia dan empat orang masih hilang,” tulis Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya di Jakarta, Sabtu (10/11/2012).
Sementara pantauan di lokasi kejadian, pencarian dibagi dalam tiga tim. Tim satu dan dua melakukan penyisiran di sungai dan lembah pegunungan, sedangkan tim yang tergabung dari warga dan mahasiswa pencinta alam menyisir desa, lokasi terjadinya banjir. Pencarian inipun diintensifkan di sekira 200 meter dari perkampungan. Pencarian para korban mengalami kendala berupa minimnya peralatan dan sulitnya medan.
Banjir bandang dipicu tingginya curah hujan selama tiga hari yang mengakibatkan Sungai Kabaniran meluap. Air sungai yang terbentang sepanjang Kabupaten Mamasa ini memporak-porandakan pemukiman warga, termasuk menghanyutkan ratusan ternak, kendaraan, dan juga masyarakat.
Selain 13 orang yang sudah meninggal dan empat lainnya masih hilang, dua warga yang menjadi korban kini dirawat intensif di rumah sakit setempat.
(Risna Nur Rahayu)