Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Komisi III Diminta Tindaklanjuti Curhatan Eks Penyidik KPK

K. Yudha Wirakusuma , Jurnalis-Jum'at, 30 November 2012 |20:43 WIB
Komisi III Diminta Tindaklanjuti Curhatan Eks Penyidik KPK
Komjen (Purn) Noegroho Djajusman (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Mantan penyidik Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), yang saat ini telah kembali ke institusi polri mengaku khawatir KPK akan hancur karena ulah internal KPK.
 
Terkait hal tersebut, Sesepuh Polri Komjen Pol (Purn) Noegroho Djajusman berharap hal tersebut ditindak lanjuti oleh komisi III DPR.

“Ini kalau terjadi, Komisi III saya harap bisa meluruskan. KPK sebagai komisi yang independent dan tidak melakukan tindakan atau langkah yang sewenang-wenang. Jika tidak ditelusuri oleh Komisi III, ini justru mengurangi kredibilitas KPK,” kata Noegroho, di Jakarta, Jumat (30/11/2012).


Lebih lanjut Noegroho memaparkan, jika hal ini tidak di-clear kan, maka berpotensi menjadi polemik politik di tengah-tengah masyarakat.
 
“Apakah memang informasi benar atau tidak, harus ada solusi. Saya berpendapat KPK harus tetap ada dan melakukan pemberantasan korupsi serta pencegahan korupsi, tetapi KPK dalam pandangan kasus taat pada asas, tidak boleh sewenang-wenang,” terangnya.

Sebelumnya, mantan penyidik KPK, Kompol Hendy F Kurniawan, mengaku khawatir KPK akan hancur. Kehancuran KPK bukanlah diakibatkan dari luar KPK, namun berasal dari internal sendiri.

"Oh tidak (melemahkan), ini memperbaiki KPK, saya pikir KPK ada proses untuk membuat tidak nyaman bekerja dari dalam. Yang dulu sudah bagus sekarang ditabrak sana sini. Saya khawatir KPK dihancurkan dari dalam," kata Hendry, Selasa 27 November lalu

Hendry juga mengkritisi gaya kepemimpinan Ketua KPK, Abraham Samad. Gaya kepemimpinan Abraham dinilai dapat menggerogoti KPK dari dalam. Hendry menuturkan sistem kerja Abraham Samad kerap melawan SOP dalam penetapan seorang tersangka korupsi yang sedang ditangani KPK.

Hal ini pula yang dianggapnya sebagai suatu hal yang salah dan melanggar SOP. Dia bahkan pernah menyampaikan keberatan mengenai hal ini sesuai etika yang ada. Namun, dia malah mendapatkan pernyataan yang kurang mengenakan dari Abraham Samad.

"Tapi jawabannya, saya (Abraham) Jenderal, saya yang bertanggung jawab, kamu yang melaksanakan," tuturnya.

(K. Yudha Wirakusuma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement