DEPOK - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok ikut menyikapi manuver politik yang dilakukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait wacana diusungnya raja dangdut H Rhoma Irama. Ia mengklaim PKB merupakan partai yang terbuka dan plural serta menghargai perbedaan yang ada tidak memandang RAS karena konteksnya adalah berbangsa dan bernegara.
“Diliriknya Rhoma Irama selagi itu menjadi keputusan bersama di tingkat nasional tentunya kami siap melaksanakan. Kami rasa ini masih dalam penjajakan,” ujar Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok Muhamad Fuad, Senin (10/12/2012).
Namun begitu, lanjutnya, apabila penjajakan itu sudah menjadi final maka sudah seharusnya DPP juga dapat menyosialisasikan hal tersebut kepada pengurus partai yang berada di tingkat bawah.
“Tepat atu tidak Cak Imin menggandeng Rhoma Irama kami kembalikan lagi kepada masyarakat. Kami tunggu respond masyarakat, Namun yang jelas capres yang nantinya diusung dari PKB harus memiliki elektabilitas, popularitas, kapabilitas integritas dan lainnya,” paparnya.
Artinya, kata dia, selama Rhoma Irama memiliki pandangan bahwa negara ini merupakan negara yang plural, multi etnis, itu bisa diterima. Lebih lanjut ia mengatakan, banyak pandangan masyarakat jika Rhoma Irama menganut Islam konservatif artinya tidak menerima kemoderatan.
“PKB dalam hal tersebut memandang jauh ikan dari panggang. Artinya jika dari pemikiran seperti itu tidak nyambung ke depan pun tidak akan nyambung,” katanya.
Namun begitu, Fuad memiliki pemikiran lain bahwa saat ini belum waktunya untuk membicarakan capres. “Yang terpenting bagaimana saat ini PKB dapat meraih kursi sebanyak-banyaknya baik di tingkat kota, kabupaten dan pusat,” imbuhnya.
(Lamtiur Kristin Natalia Malau)