 
                JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, menjadi bulan-bulanan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2013) malam. 
Dia digelandang ke dalam Gedung lembaga antikorupsi itu dibawah kepungan puluhan juru warta yang sudah siap menanti sejak dirinya dibawa dari kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Doakan saya ya," kata Luthfi di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Luthfi tiba di KPK tepat pukul 00.00 WIB di bawah kawalan ketat sejumlah penyidik dan koleganya yang turut mengantar. Tampil mengenakan kemeja putih lengan pendek, dia hanya bisa tersenyum getir menanggapi berondongan pertanyaan para wartawan yang ditembakan dari segala penjuru arah.
Wajah Luthfie berkeringat dan terlihat memucat. Sejak dari tangga lobi utama hingga ke dalam gedung KPK, pria berjangkut itu harus dipapah akibat cecaran dan desakan wartawan yang saling berebut mengabadikan gambar.
Banyak pertanyaan wartawan yang hanya dijawab dengan senyum getir Luthfi. Seperti misalnya, ketika ada wartawan yang memintanya untuk bertakbir. "Pak ustad, takbir pak ustad," kata salah seorang wartawan meminta.
Ada pula, wartawan yang bertanya ihwal kesiapannya ditahan penyidik. Lagi-lagi dia juga hanya tersenyum.
Lutfi Hasan Ishaq ditetapkan sebagai tersangka penerima suap daging sapi impor. Dia diduga menerima Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama lewat koleganya, Amhad Fathanah. "Dari hasil ekspose, kita temukan dua alat bukti yang cukup bisa dikaitkan ke anggota DPR atas nama LHI," kata juru bicara KPK, Johan Budi, di kantornya sebelum kedatangan Lutfie di Jakarta Selatan, Rabu kemarin.
Luthfi Hasan Ishaaq diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1.
(Rizka Diputra)