WATAMPONE - Hartono (26), korban penembakan OPM di Papua disemayamkan di kampungnya di Desa Tacipong Kecamatan Amali Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Jenazah yang diterbangkan melalui pesawat terbang dari Papua melalui Bandara Hasanuddin Makassar dan tiba di daerah asalnya pada Kamis (27/6/2013), sekira pukul 19.00 Wita.
Anak keempat dari pasangan orang tua Saniah dan Hasanuddin ini tampak sangat kehilangan putra kesayangannya itu. Bahkan mengalami pingsan beberapa kali sejak kedatangan jenazahnya hingga dimakamkan di pemakaman Islam sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Saudara kandung korban, Hardianto, mengatakan adiknya itu bekerja sebagai sopir mobil bekerja mengangkut barang dagangan. Hartono meninggalkan Kabupaten Bone dan berangkat ke Wamena sejak bulan Mei 2012 lalu dan dikenal ulet dalam bekerja.
"Dia selalu meminta untuk merantau dengan alasan untuk menafkahi keluarga dan membahagiakan orang tua," kata Hardianto.
Dia menambahkan, kabar kematian Hartono berawal dari keluarga sepupunya yang ada di Papua, hingga warga yang mengetahui dari berita media massa memberitahukannya.
Bahkan, kedua orang tuanya terpukul seakan tidak percaya dengan musibah yang terjadi pada anaknya. "Kami minta penembakan saudara saya diselidiki dan diproses hukum," tambahnya.
(Rizka Diputra)