JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengadakan silaturahmi di Novotel City Center, kota Den Haag, Belanda, hari Rabu malam waktu Belanda. Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan bagaimana kondisi ekonomi kita saat ini yang seperti dijajah namun oleh negerinya sendiri.
"Seperti halnya pada jaman penjajahan Belanda, saat ini bangsa kita bekerja untuk kemakmuran bangsa lain. Sebagian besar rakyat kita hanya menjadi kacung di negeri sendiri. Kekayaan kita terus mengalir ke luar negeri. Dahulu kita bisa menyalahkan Belanda, sekarang sudah tidak bisa lagi," ujar Prabowo dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Dia menambahkan, kondisi yang saat ini dialami oleh bangsa Indonesia serupa dengan isi pidato Bung Karno yang berjudul 'Indonesia Menggugat'. Bedanya, jika bung Karno menghitung kebocoran kekayaan bangsa dalam mata uang Gulden, sekarang Prabowo menghitung kebocoran bangsa dalam mata uang dolar Amerika.
Di akhir pidatonya dengan mengajak segenap masyarakat Indonesia di Eropa untuk pulang dan bersama-sama membangun Indonesia. Prabowo menjanjikan, jika dia mendapatkan mandat untuk menjalankan pemerintah, akan membuka kesempatan bagi putera dan puteri terbaik bangsa untuk bersinergi di sektor publik.
"Saudara sekarang memiliki kesempatan yang baik untuk belajar dari bangsa Eropa. Raih ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, dan pada waktunya saudara harus kembali dan ikut membangun Indonesia. Tantangan harus kita hadapi dengan positif. Kekurangan dan kelemahan bangsa kita harus kita cari tahu dan kita cari solusinya. Solusinya ada, potensinya ada, dengan tidak terlalu susah asal ada kehendak yang keras Indonesia bisa menjadi kekuatan dunia yang berwibawa," ungkapnya.
(K. Yudha Wirakusuma)