Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Potensi Konflik di Natuna Lebih Berbahaya ketimbang Ambalat

Antara , Jurnalis-Jum'at, 16 Mei 2014 |09:54 WIB
Potensi Konflik di Natuna Lebih Berbahaya ketimbang Ambalat
Moeldoko (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

BALIKPAPAN - Tentara Nasional Indonesia (TNI) lebih mewaspadai potensi konflik di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), ketimbang di Ambalat, Kalimantan Utara.

Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (16/5/2014). Ia singgah di Balikpapan untuk melanjutkan perjalanan ke Ambalat menyaksikan kegiatan Komando Tugas Operasi Gabungan (Kosgasgab) Ambalat 2014 atau operasi wibawa.

”Kami cenderung lebih memperhatikan Natuna karena perubahan-perubahan situasi di Laut China Selatan memiliki potensi instabilitas,” terang Moeldoko di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (16/5/2014).

Kepulauan Natuna berada di barat laut Pulau Kalimantan. Meski lebih dekat ke Kalimantan Barat, namun posisi Natuna berada di ujung Selat Karimata sebelah utara atau di selatan Laut China Selatan.

Natuna menjadi titik sempadan laut bagi Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Wilayah itu memiliki kandungan minyak dan gas alam yang sangat kaya.

Jalur ini juga menjadi rute pelayaran ramai yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di utara seperti Hong Kong, Taiwan, Korea, hingga Jepang dengan Singapura di selatan.

Sedangkan Ambalat berada di timur laut Kalimantan Utara, terutama di sekitar perairan Karang Unarang. Kawasan perairan itu pernah menjadi tempat militer Malaysia dan Indonesia unjuk kekuatan menyusul provokasi Malaysia pascakemenangannya atas klaim Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, dua pulau eksotis di perbatasan kedua negara yang juga tak jauh dari kawasan itu.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement