BOGOR – Usulan dari Perdana Menteri (PM) Ali Sastroamijoyo tentang pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Indonesia disambut oleh Presiden Soekarno.
Namun, permasalahan lain muncul. Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah pertemuan internasional berskala besar.
Selain itu, mengenai negara-negara yang akan hadir dalam konferensi yang akan digelar. Mengingat, negara Asia dan Afrika masih banyak yang dijajah oleh kaum kolonial.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, digelarlah pertemuan di Istana Bogor pada 22–29 Desember 1954. Pertemuan itu digelar untuk membahas permasalahan teknis penyelenggaraan KAA.