JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak menjadikan kaum hawa sebagai uji coba politik. Terlebih, jika nantinya mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadikan Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tameng agar dianggap sebagai pemimpin yang pro perempuan.
"Kalau komposisi tidak ada masalah. Tapi kok bisa perempuan semua, apa karena kapasitas atau uji coba politik dan modus agar Jokowi dianggap peduli terhadap kaum hawa," bebernya kepada Okezone, Jumat (22/5/2015).
Ray lantas mempertanyakan sembilan nama yang mendapat amanah untuk membangkitkan animo para tokoh untuk memimpin lembaga antirasuah. Pasalnya, sosok-sosok tersebut masih jarang terdengar bersinggungan dengan aktivitas pemberantasan korupsi.
