JAKARTA - Usai prajurit Angkatan Darat (AD) menjuarai pelombaan menembak dalam ajang Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015 beberapa waktu lalu, pihak tuan rumah, yakni Australia dan Amerika, memprotes senjata yang digunakan prajurit Angkata Darat Indonesia.
Meski demikian, Panglima TNI, Jenderal Moeldoko menanggapi dengan santai komplain yang dilakukan kedua negara maju itu.
"Mereka (Australia dan Amerika) komplain senjata buatan Pindad dan minta senjata dibuka," kata Moeldoko di kawasan latihan Kostrad, Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, Jumat 11 Juni 2015.
Moeldoko menegaskan, hasil yang diperoleh prajuritnya berasal dari latihan dan bukan karena senjata yang digunakan. Bahkan, pihaknya mengaku pernah mengirim seorang sersan guna melatih prajurit Brunei Darussalam untuk ajang serupa.