KARANGANYAR - Ladang batu alam terbesar atau kerap disebut dideh (darah yang membeku dan menggumpal) di lereng Gunung Lawu, Desa Salam Girimulyo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, yang ditemukan warga setempat untuk sementara ditutup pihak desa guna mengantisipasi banyaknya warga yang menyerbu.
Batu alam yang mayoritas ditemukan di ladang milik warga serta berada di sekitar sungai di Desa Salam ini berbeda dari batu alam lainnya. Sebab jika dibelah, belahan batu yang diyakini berasal dari fosil tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung sedikit emas dan memiliki pola dedaunan serta telapak tangan.
Atas dasar itulah, pihak desa setempat menginstruksikan untuk menutup kawasan tersebut karena dikhawatirkan terjadi eksploitasi besar-besaran yang akan mengancam kelestarian kawasan lereng Gunung Lawu.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Ngargoyoso Polet atau biasa disapa Pak Po, mengatakan, kualitas batu dan motif akik di sana usai mengalami proses pengasahan berbeda dengan motif akik biasanya. Pasalnya, motif yang timbul terjadi secara alamiah tanpa mengalami proses rekayasa kimia (dibuat dengan bahan campuran kimia).