BANDAR LAMPUNG - Tren batu akik yang meredup membuat sejumlah pedagang di Pasar Tengah, Bandar Lampung, menggaruk kepala. Jika biasanya dalam sehari bisa mendapat Rp500 ribu, sekarang paling banyak hanya Rp100 ribu.
Haji Uun duduk bersandar di sebelah lapaknya di Jalan Bengkulu, Pasar Tengah. Diisapnya dalam-dalam rokok kretek bergagang gading. Sambil mengusap jenggot lebatnya, ia merapikan batu-batu akik dan emban (ring) yang ter-display.
"Orang-orang sih banyak yang lewat. Tapi yang mampir (beli) sudah jarang. Kalau dulu sehari bisa pulang bawa Rp500 ribu Rp1 juta, sekarang dapat Rp100 ribu saja sudah alhamdulillah. Kemarin malah cuma dapat uang Rp15 ribu," katanya, Sabtu (17/9/2016).
Ia mengakui, bisnis akik sedang mengalami penurunan yang sangat drastis. Omzet yang didapat per bulan menurun sekira 50 sampai 80 persen dibanding saat bisnis ini naik daun.
Kondisi tersebut tak hanya dirasakan oleh Haji Uun, seluruh pedagang di jalan yang terkenal sebagai sentra batu akik pun mengalami hal yang sama.