Pimpinan daerah-daerah di Irak, mengatakan setidaknya 2.000 perempuan telah dijual oleh militan radikal ini. Menurut kesaksian salah satu perempuan bernama Aveen yang berhasil kabur dari cengkraman ISIS, para perempuan yang masih belia dijadikan budak seks dan yang dewasa dijadikan sebagai pembantu.
“Mereka menculik perempuan muda, usia tujuh, sembilan dan sepuluh tahun,” kata Aveen.
Aveen menambahkan, ia diculik dari desanya dan dibawa ke wilayah Raqqa, Irak, di mana ia ditawan oleh militan radikal tersebut, yang kerap kali memukulinya dan memperkosanya. Perempuan malang tersebut, mengaku hampir selama setahun ia menjadi tawanan ISIS.
Rata-rata perempuan yang selamat dari ISIS di Irak, akan tinggal di pengungsian Kamp Khanke di Provinsi Dohuk, Irak, bersama dengan pengungsi Yazidi lainnya. Banyak dari mereka mengalami trauma secara psikologi, akibat pengalaman yang mereka dapatkan ketika ditawan oleh para Daesh (sebutan lain dari ISIS).
(Hendra Mujiraharja)