SOLO - Selain mengadukan tim Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) karena dianggap melakukan pelanggaran HAM, The Islamic Study And Action Center (ISAC) pun mengadukan adannya kekerasan yang dialami oleh kedua orang terduga teroris oleh Densus 88.
Sekertaris ISAC, Endro Sudarsono mengatakan dari pengaduan orang tua Andika Bagus Setyawan pada ISAC, dijelaskan bila kondisi siswa kelas 2 MAN Jamsaren yang dianggap Densus terlibat dalam jaringan teroris Ibad ini di tahanan babak belur.
Saat orang tua Andika menjenguk putranya, orangtua mendapatkan kondisi putranya sangat mengenaskan. Kepada orangtuanya, Andika mengaku bila dirinya menjalani pemeriksaan usai salat Ashar hingga Isya.
"Yang diketahui pihak keluarga dan disampaikan pada kita yaitu pemeriksaan terhadap Andika sendiri terjadi pada hari kamis, mulai dari habis Ashar hingga Isya," jelas Endro dalam konfrensi pers di Masjid Baitusalam, Tipes, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/1/2016).