BANDA ACEH – Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, memiliki sejarah yang sangat panjang. Kisah tentang Baiturrahman tertuang dalam sebuah buku tipis yang diterbitkan langsung oleh pengelola masjid.
Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid negara yang berada di jantung daerah istimewa Aceh. Dalam buku itu disebutkan bahwa masjid itu didirikan Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 (1022 Hijriah). Dengan kata lain, umur masjid ini sekarang telah mencapai 404 tahun.
Namun, seperti dikutip dari PR Online, Selasa (22/3/22016), dalam riwayat lain disebutkan bahwa yang mendirikan masjid raya ini adalah saat zaman Kerajaan Aceh pimpinan Sultan Alaidin Mahmudsyah pada tahun 1875 (1292 Hijriah). Sayangnya, masjid ini kemudian terbakar habis akibat penyerangan tentara Belanda dalam ekspedisinya pada bulan April 1873 (Safar 1290 Hijriyah).
Empat tahun setelah Masjid itu terbakar, pada pertengahan Maret 1877 (Safar 1294 Hijriah) masjid itu kemudian dibangun kembali di lokasi yang sama. Pembangunan menjadi tanggung jawab Gubernur Jenderal van Lansberge yang meneruskan janji Jenderal van Sweiten. Pernyataan itu kemudian diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala negeri sekitar Banda Aceh mengingat pentingnya rencana tersebut.