JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencetuskan deklarasi untuk menginspirasi perdamaian dunia. Risalah yang bertajuk ‘Deklarasi Nahdlatul Ulama’ dibacakan Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, yang berisi ajakan serta strategi membangun perdamaian di level internasional. Deklarasi ini, disampaikan pada penutupan agenda International Summit of the Moderate Islamic Leaders (Isomil), di Jakarta Convention Center, Selasa (10/9/2016).
Kiai Said, di hadapan ratusan ulama dan cendekiawan berbagai negara, menegaskan bahwa sudah saatnya negara muslim bersatu untuk menghadirkan kedamaian di seluruh dunia. Deklarasi Nahdlatul Ulama, menyerukan pentingnya persatuan (ukhuwwah) di antara kaum muslim. Kiai Said juga mengajak kepada seluruh ulama, untuk berjihad secara utuh. “Jihad itu tidak hanya perang, namun jihad untuk menjaga perdamaian itulah jidah yang sebenarnya. Jadi, siap perang jika terancam, namun juga siap damai,” terang Kiai Said.
Deklarasi Nahdlatul Ulama, menyampaikan 16 point penting tentang rumusan strategi perdamaian dunia. Secara garis besar, deklarasi ini mengecam sikap ektrimis dan teroris yang mengancam perdamaian dunia. Selain itu, Nahdlatul Ulama juga mengajak ulama seluruh dunia, juga tokoh lintas agama, untuk menjaga perdamaian. Deklarasi ini, juga menyampaikan pentingnya konsep nilai Islam Nusantara, yang nilai etik dan semangatnya, dapat menjadi inspirasi perdamaian dunia.
“Nadhlatul Ulama tidak bermaksud untuk mengekspor Islam Nusantara ke kawasan lain di dunia, tapi mengajak komunitas-komunitas Muslim lainnya untuk mengingat kembali keindahan dan kedinamisan yang terbit dari pertemuan sejarah antara semangat dan ajaran-ajaran Islam dengan realitas budaya-budaya lokal di seantero dunia, yang telah melahirkan beragam peradaban-peradaban besar, sebagaimana di Nusantara,” terang Kiai Said.
Katib ‘Am Syuriah PBNU, KH. Yahya C Staquf, menegaskan betapa pentingnya menjaga peradaban. “Islam Nusantara itu dapat menjadi prinsip etik dan referensi untuk menjaga peradaban di negeri ini. Kita lihat, negeri-negeri Afghanistan, Etiopia, Somalia, Irak, India, dan beberapa negara lain, sebelumnya punya peradaban Islam yang sangat kuat, namun sekarang hancur karena konflik,” terang Gus Yahya.
Deklarasi Nahdlatul Ulama, yang dirumuskan pada penutupan agenda Isomil PBNU, menjadi seruan perdamaian dan strategi untuk menjaga harmoni di berbagai negara di dunia. Nahdlatul Ulama berinisiatif untuk mengambil peran perdamaian, di berbagai negara yang selama ini dilanda konflik.