Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Memaksakan Diri Mencium Hajar Aswad Tak Sesuai Esensi Haji

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Selasa, 09 Agustus 2016 |08:03 WIB
Memaksakan Diri Mencium Hajar Aswad Tak Sesuai Esensi Haji
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Setiap melakukan ritual thawaf di Kakbah, jutaan umat muslim selalu memimpikan dapat mencium hajar aswad. Batu tersebut memang disunahkan untuk dicium sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Namun, pada akhirnya, banyak jamaah haji yang terlalu memaksakan diri untuk mencium batu berwarna hitam legam tersebut. Berdesakan, bahkan saling sikut tak jarang terjadi saat jamaah mencoba mencium Hajar Aswad.

Ketua PCNU Jember yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin mengungkapkan, terlalu memaksakan diri, bahkan hingga menyakiti orang lain tak sesuai dengan esensi haji yang bertujuan baik.

"Mencium Hajar Aswad itu disunahkan, karena Nabi Muhammad juga melakukan itu. Jangan dilakukan jika tak aman, jangan dilakukan jika justru ketika kita berebut mencium dengan menyakiti orang lain, itu justru tak sesuai dengan esensi haji, artinya dia hanya berhasil melaksanakan ritual individu, tanpa memperhatikan ritual sosial. Padahal, ritual sosial adalah ritual yang paling utama dari pelaksanaan haji itu," terang Kiai Abdullah kepada Okezone.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh jamaah haji tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad. Jamaah haji, ungkap Kiai Abdullah, diminta tak terlalu berpuas diri dengan mencium Hajar Aswad namun justru melupakan esensi haji yang sebenarnya.

"Ini yang harus diimbau ke jamaah haji, jangan terlalu berpuas jika sudah mencium Hajar Aswad. Sayidina Umar bin Khattab pernah bilang ke batu itu, 'Kamu itu hanya sebuah batu, jika Rasulullah tak menciummu, kamu akan tetap menjadi batu biasa, saya menciummu karena Rasulullah juga menciummu'. Jadi memang itu hanya sunah, jangan justru membuat kita cacat secara sosial dengan memaksakan diri mencium batu itu," pungkas Abdullah.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement