Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pembangunan Perbatasan di Pulau Natuna

Syamsul Anwar Khoemaeni , Jurnalis-Kamis, 06 Oktober 2016 |15:22 WIB
  Kisah Pembangunan Perbatasan di Pulau Natuna
Prajurit TNI ketika membuat markas di Natuna (foto: Syamsul/Okezone)
A
A
A

NATUNA - Lahan seluas 30 hektar terhampar di pesisir selatan Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Sejak awal September 2016, sekira 180 pasukan Marinir memulai pembangunan Komplek Komposit Marinir yang nantinya bakal dijadikan markas prajurit infanteri sekaligus gudang persenjataan personil matra laut.

Sementara di sisi barat, meski langit dirundung mendung, prajurit Marinir juga membangun dermaga di atas air yang nantinya digunakan untuk sandar kapal sekaligus bunker kapal selam.

"Total pekerja 180 personil dibagi dua tempat, di Lampa (barat) dibangun dermaga yang terdiri dermaga diatas air sekaligus bunker kapal selam," ujar Komandan Satgas Swakelola Pulau Natuna, Kolonel Mar Teguh Widodo saat ditemui Okezone di lokasi, Kamis (6/10/2016).

Selama bertugas di Pulau Natuna, Teguh mengaku mendengar suka-duka prajurit. Saat pertama kali tiba misalnya, mereka kesulitan berkomunikasi melalui ponsel lantaran tidak ada sinyal dari operator seluler.

"Tiga Minggu yang lalu sinyal susah. Lalu minta ke Telkomsel, dikasih tower, jadi langsung satelit," sambungnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement