Guru Sekolah Geng Nyik-Nyik Buru Penyebar Video

Solichan Arif, Jurnalis
Senin 27 Oktober 2008 17:14 WIB
Share :

TULUNGAGUNG - Kasus kekerasan pelajar yang dilakukan sekelompok siswi yang tergabung dalam sebuah geng bernama "Nyik-nyik" di SMAN 01 Gondang Kabupaten Tulungagung masih berlanjut.

Pihak sekolah yang merasa tercoreng atas kejadian tersebut, diam-diam mencari penyebar video rekaman tersebut. Hanya saja cara yang dilakukan sebagian guru ini kurang terpuji. Mereka mengintimidasi siswi yang dicurigai sebagai pelaku penyebaran.

Parahnya lagi, para pendidik ini langsung menumpahkan tuduhan kepada para pelajar yang inisial namanya muncul dipemberitaan media. Bahkan tak segan beberapa oknum guru mengancam akan mengeluarkan dari sekolah jika pelajar ini tidak mau mengaku. Pengakuan ini disampaikan salah seorang siswi kelas I.

Menurut keterangan siswi yang menolak disebut namanya walau hanya sekedar inisial dengan dalih trauma, ia langsung dituduh sebagai "biang kerok" tersebarnya kekerasan yang terjadi disekolah. Itu terjadi pasca pemberitaan di media.

"Bahkan salah seorang guru mengatakan mudah saja mengeluarkan murid dari sekolah karena dianggap mencemarkan nama sekolah. Itu disampaikan berulang-ulang di hadapan siswa lain. Tolong nama saya jangan disebut, " ujarnya serius.

Dirinya dia juga dipanggil berulangkali diruang guru hanya untuk mengakui tindakan yang tidak dilakukannya.

Namun siswi ini mengaku bersikukuh bukan dirinya yang menyebarkan adegan kekerasan yang dilakukan geng Nyik-nyik kepada siswi yuniornya tersebut.

Ia hanya mengakui jika memiliki rekaman adegan kasar kakak kelasnya tersebut.

"Tapi yang punya tidak saya saja. Banyak teman-teman lain yang juga punya. Tapi kenapa saya saja yang disalahkan, "paparnya.

Bahkan pressure itu tidak hanya datang dari sebagian guru. Sejumlah siswi kelas III yang ditenggarai sebagai bagian geng Nyik-nyik juga menerornya melalui via sms yang isinya memaksanya untuk meminta maaf karena telah menyebarkan video kekerasan keluar sekolah.

"Selain itu semua pandangan pelajar di sekolah bernada sinis. Ini yang membuat saya tidak kerasan di sekolah dan ingin pindah saja," tuturnya.

Informasi yang dihimpun Sindo, oknum guru yang diduga getol mengintimidasi siswi kelas I ini bernama Purwoto dan Agus Pratomo yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan.

Dua pejabat SMAN 01 Gondang ini yang paling tidak bisa menerima bahwa di sekolahnya terjadi aksi kekerasan. Karenanya mereka diduga paling bersemangat mencari kambing hitam untuk menutup aib yang terjadi.

Bahkan ketika sumber ini melapori telah mendapat teror dari siswi kelas III, justru menganggap wajar siswi kelas III akan marah. Bahkan oknum guru ini membenarkan tindakan siswi kelas III yang ditengarai anggota geng Nyik-nyik ini.

"Kalau sudah begini saya harus berlindung kemana. Dalam kasus ini kenapa justru saya yang dipojokkan, "pungkasnya. Ny Yt, orang tua siswi korban intimidasi ditemui Sindo mengakui anaknya kini mengalami trauma.

Apalagi sebelumnya, ada beberapa Anak Baru Gede (ABG) yang mengaku teman anaknya, Sabtu (25/10) datang kerumahnya. Mereka mencari anaknya dengan sikap kurang sopan.

"Sebagai orang tua tentu saya merasa was-was kalau anak saya disakiti di jalan. Karenanya saya berharap ada pihak yang bisa menjadi penengah menyelesaikan masalah ini. Jangan anak saya yang justru menjadi korban, "paparnya.

Ny Yt menambahkan, duduk persoalan sebenarnya adalah adanya kekerasan siswa di SMAN 01 Gondang, bukan siapa yang menyebarkan video kekerasan tersebut.
"Saat ini pihak sekolah mencari pelaku penyebaran video kekerasan, itu sama halnya mereka (sekolah) sedang mengalihkan isu dengan mencari kambing hitam," katanya.

Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 01 Gondang Agus Pratomo dikonfirmasi mengenai adanya intimidasi dan sejenisnya kepada siswi yang diduga telah menyebarkan video kekerasan langsung membantahnya. Menurut dia pihak sekolah tidak pernah melakukan hal itu. Namun Agus membenarkan jika pihaknya saat ini sibuk mencari pelaku penyebaran video kekerasan tersebut.

Tujuanya hanya untuk meluruskan sekaligus menjelaskan kepada pihak bersangkutan jika geng kekerasan itu tidak pernah ada. Yang ada hanya persoalan biasa yang terjadi dikalangan siswa.

"Kalau mengintimidasi tidak pernah. Kita hanya mencari siapa sesungguhnya penyebar video kekerasan ini. Dan di media sebelumnya inisial yang muncul adalah sama dengan salah satu siswi kami. Karenanya kami tanyai," pungkasnya.

Seperti diberitakan, di SMAN 01 Gondang Tulungagung telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan siswi senior (kelas II dan III) kepada yuniornya. Sekelompok siswi yang mengatasnamakan geng Nyik-nyik ini kerap menyiksa karena hanya sekedar ingin dihormati. Beberapa murid sengaja merekam adegan kekerasan itu dan menyebarkan ke media massa.

Kadindik Akan Panggil Pihak Sekolah

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Tulungagung Maryoto Birowo dikonfirmasi mengenai hal ini langsung mengatakan sekolah tidak dibenarkan melakukan intimidasi bahkan sampai mengancam akan mengeluarkan siswa dari sekolah hanya untuk memaksakan kehendaknya. Sebab untuk mengeluarkan seorang siswa ada ketentuan tertentu yang harus dilalui.

Namun kendati demikian pihaknya akan menyikapi masalah ini secara hati-hati. Yakni pertama-tama akan memanggil pihak sekolah untuk meminta klarifikasi atas kebenaran kabar intimidasi tersebut.

"Tidak benar jika sampai terjadi intimidasi atau bahkan mengeluarkan siswa dari sekolah. Jika memang ada siswa yang nakal tindakan yang boleh sebatas pembinaan yang wajar. Namun kita akan klarifikasi dulu dengan memanggil semua pihak terkait, "ujarnya.

Maryoto menambahkan jangan sampai penyelesaian masalah justru menimbulkan masalah baru lagi. Sementara itu beberapa guru yang enggan disebut namanya mengatakan, di kalangan guru di SMAN 01 Gondang terpecah dalam dua kubu dalam menyelesaikan kasus kekerasan siswi disekolah ini.

"Salah seorang guru menginginkan persoalan ini segera selesai dengan baik tanpa ada intimidasi dan sejenisnya. Namun kalangan guru lain justru bersemangat mencari solusi bagaimana menghapus aib ini dengan cara mencari kambing hitam, "ujarnya tanpa mau disebutkan nama

(Fitra Iskandar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya