JAKARTA - Aktivis mahasiswa yang menamakan diri 'Gerakan 98' menganugerahkan gelar Bapak Demokrasi Indonesia kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Alasan apa yang mendasari mereka memberikan anugrah tersebut kepada capres incumbent yang berpasangan dengan cawapres Boediono itu, Wahab Talauhu dari Gerakan 98 mengatakan, ada beberapa kriteria yang dijadikan pertimbangan sehingga SBY layak menyandang gelar Bapak Demokrasi.
Â
"Pertama, SBY presiden pertama yang terpilih secara demokratis melalui pemilihan langsung. Artinya dipilih atas kedaulatan rakyat," kata dia kepada okezone, Kamis (2/7/2009).
Menurut Wahab, kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilindungi oleh undang-undang. Alasan kedua, terkait agenda reformasi, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi. SBY sudah menunjukkan prestasinya di sini. "Anda bisa lihat dalam pemerintahan SBY banyak walikota/bupati hingga pejabat tinggi negara yang terlibat KKN diproses," ujarnya.
Selain mendorong angenda pemberantasan korupsi, SBY juga memperlihatkan sikap yang tidak mengintervensi lembaga tinggi negara yang memiliki domain dalam penegakan hukum. "SBY tidak pernah menghalang-halangi penegakan hukum," kata Wahap.
Ketiga, SBY mampu menjaga netralitas Polri dan TNI sehingga tidak berpolitik. Hal lain, tambah dia, SBY bisa menghargai konsep trias politika. "Lembaga tinggi negara tidak diintervesi oleh eksekutif," imbuhnya.
Wahab mengungkapkan selain menganugerahi gelar kepada SBY, Gerakan 98 juga menyatakan sikap politik mendukung kemenangan SBY-Boediono di pilpres.(ram)
Â
(M Budi Santosa)