Huawei tak lagi dianggap kacangan

Brata (Sindonews), Jurnalis
Sabtu 01 Oktober 2011 09:17 WIB
Logo Huawei Foto: wikipedia
Share :

Sindonews.com - Produk buatan China semakin membanjiri pasar Indonesia, sebut saja Huawei. Perusahaan raksasa yang bergerak di bidang komunikasi asal China ini, sudah dapat diperhitungkan kehadirannya dalam kancah telekomunikasi di Indonesia. PT Huawei Tech Investement kini telah masuk dalam tiga besar vendor solusi telekomunikasi Indonesia, dengan menguasai lebih dari 20 persen pasar total solusi.

Meski pabrikan China, kini produk Huawei tidak lagi dianggap sebagai produk kacangan. Perusahaan ini tidak main-main dalam berkomitmen untuk menyediakan produk, layanan, dan solusi inovatif serta unik untuk menciptakan nilai jangka panjang dan potensi pertumbuhan untuk pelanggannya.

Besarnya potensi pasar dan perekonomian Indonesia yang dinilai cukup stabil membuat Huawei serius untuk menggarap pasar di Indonesia yang jumlah penduduknya hampir 250 juta jiwa ini.

Minat besar Huawei dalam menguasai pasar Tanah Air dimulai sejak tahun 2000 silam. Kala itu perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen tersebut sama sekali belum dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Perusahaan yang memiliki inti bisnis pada jaringan GSM/UTMS CDMA ini berupaya membangun mereknya terlebih dahulu. Dengan cara melakukan pendekatan kepada operator-operator telekomunikasi di Indonesia.

Project awal perusahaan yang didirikan oleh Ren Zhengfei ini cukup digandrungi masyarakat Indonesia, yaitu dengan menggandeng Bakrie Telcom melalui Hand Phone Esia CDMA. Lalu mulailah Esia mengeluarkan berbagai macam tipe seperti Ngoceh, Ngoceh 2, Warna, Hidayah dll. dengan harga yang cukup murah dibanding handphone yang di Indonesia, kebanyakan Huawei mampu berdiri tegak di Indonesia.

Bahkan Esia dengan bantuan Huawei saat ini mampu menguasai jaringan CDMA di Indonesia dan membuat ketar-ketir para provider lain karena didukung dengan harga Handphone Huawei dengan berbagai fitur yang berkisar di bawah Rp500 ribu provider ini banyak diminati oleh masyarakat.

Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, persaingan menjadi suatu hal yang tak pisahkan. Meski demikian, Huawei mengaku tidak terlalu menghawatirkan persaingan antara produk sejenis lainnya.

"Kami memberikan pilihan kualitas kepada para konsumen kami, dan kami pun meyakini produk yang kami tawarkan akan laku di pasaran," tutur Direktur Marketing Huawei Riadi Sugihtani kepada Sindonews, Sabtu (1/10/2011).

Perusahaan yang baru saja merayakan 10 tahun operasionalnya di Amerika pada April lalu ini terus mengembangkan sayapnya dengan berbagai type seperti tombol Qwerty hingga ponsel dengan basis Android. Selain merambah dunia ponsel perusahaan ini juga menawarkan modem bagi para konsumennya.

"Untuk pencapaian si 'Jagoan china' tahun ini dinilai telah rampung, yaitu dengan mengeluarkan ponsel Android Huawei Ideos X 5 pada Juli lalu. Target kedepan dari perusahaannya adalah terus memperluas jangkauan pemasaran di bidangnya.

"Sekarang kami telah bekerja sama dengan 45 dari 50 perusahaan besar telekomunikasi di dunia, dan kami akan terus mempeluas jangkauan," tutup Riadi.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis di Indonesia perusahaan yang mempunyai salah satu kantor di Gedung BRI II, Sudirman Jakarta saat ini telah mempunyai 2.000 karyawan di Indonesia. Huawei telah berubah dari tidak dikenal menjadi perusahaan yang cukup disegani dalam bidang telekomunikasi dalam kurun waktu satu dekade dan kedepannya mereka akan menyasar layanan cloud coputing dan telepresence non-operator telekomunikasi seperti perbankan serta pertambangan

(Andina Meryani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya