SBY: Reshuffle Kabinet Bukan Rencana Bangun Tidur

K. Yudha Wirakusuma, Jurnalis
Selasa 18 Oktober 2011 20:04 WIB
Share :

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi mengumumkan perombakan kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (KIB II) Selasa (18/10/2011) di Istana Merdeka. Dikatakannya reshuffle ini bukanlah sebuah rencana bangun tidur, tapi lebih didasarkan pada sejumlah pertimbangan.

“Proses reshuffle ini berjalan sistemik dan akuntabel dan kami pun memperhatikan sejumlah pertimbangan bukan RBT, Rencana Bangun Tidur,” kata SBY di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2011).

SBY mengatakan, reshuffle ini dilakukan setelah dia dibantu oleh waklil presiden bekerja selama satu minggu. Bersama Wakil Presiden, dia mengolah, mempertimbangkan berbagai faktor dan mengambil keputusan dan ketetapan berkaitan penetapan KIB II.

Dikatakannya tujuan dari penataan kabinet ini tiada lain untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas kabinet sekaligus untuk menyukseskan sasaran pembangunan tiga tahun mendatang tiga tahun mendatang yang kompleks.

SBY menambahkan, dasar pertimbangan melaksanakan reshuffle di antaranya faktor integritas, faktor the right man in the right place, keperluan organisasi, dalam hal ini kabinet dan masukan serta aspirasi masyarakat luas pada kurun waktu satu tahun terakhir. “Faktor lainnya adalah faktor persatuan dalam kemajemukan. Tentu tanpa meninggalkan integritas calon menteri,” katanya.

Selain itu SBY mengatakan, meskipun ada dorongan dan tekanan kepada dia untuk setiap tahun melaksanakan reshuffle tapi, kata SBY, itu tidak tepat. “Karena saya pikir ini akan mengganggu kontinuitas dari kabinet yang saya pimpin,” katanya.

Sebab itu, kata SBY inilah waktu yang tepat untuk melakukan reshuffle paruh waktu. “Setelah kabinet bekerja selama satu tahun maka saya evaluasi dan yang saya lakukan agar tugas kami tiga tahun mendatang dapat lebih baik lagi,” ujarnya.

SBY menambahkan kalau terkait partai koalisi maka SBY mengadakan konsultasi jajaran pimpinan partai koalisi. “Kalau penilaian kesehatan, hasil pemeriksaanlah yang menjadi rujukan,” katanya.

(Stefanus Yugo Hindarto)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya