4 Orang Tertembak, Kapolda Kepri Layak Dicopot

Tri Kurniawan, Jurnalis
Kamis 24 November 2011 15:54 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Share :

JAKARTA - Korban luka tembak saat menggelar aksi menuntut penetapan dan kenaikan upah minimum buruh Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mengadu ke DPR RI.
 
"Kami mau sampaikan bahwa ada yang salah di Batam," kata perwakilan buruh Yoni Mulyo Widodo di ruang komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (24/11/2011).
 
Kedatangan Yoni diterima Anggota Komisi IX DPR Rieke Dyah Pitaloka dan Herlini Amran. Yoni dan ratusan ribu buruh tidak terima atas aksi kekerasan yang dilakukan aparat kemanan yang mengawal aksi tersebut. Aksi yang semula berjalan damai sontak ricuh karena aparat memukul buruh dengan pentungan karet dan mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata.
 
Atas aksi semena-semena tersebut dia meminta agar Kapolri mencopot Kapolda Kepulauan Riau dan Wakapolresta Barelang. "Kami tidak akan pulang sebelum Kapolri memutuskan itu," tegasnya.
 
Hal lain yang dianggapnya ada yang salah di Batam yakni saat buruh datang ke kantor Wali Kota untuk menyampaikan aspirasi, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan malah memilih menghadiri Muscab gabungan empat DPC Partai Demokrat. "Yang ada Wakil Walikota berunding tapi enggak bisa mengambil keputusan," sesalnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Aksi ratusan buruh menuntut kenaikan upah minimum di Kota Batam pada Rabu 23 November kemarin erakhir ricuh. Ratusan orang terluka, empat diantaranya mengalami luka tembak.
 
Empat buruh yang tertembak yakni pekerja PT PSECB Yoni Mulyo Widodo, pekerja PT HPM Suprapto, pekerja PT Epson Aris dan pekerja PT Unisem Gagan. Tiga diantara empat korban saat itu berada di mobil komando aksi. Mobil komando pun tak luput dari sasaran tembak aparat dan mengalami rusak parah.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya