Sindonews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung ide membeli beberapa jenis teknologi militer dari luar negeri. Teknologi itu akan memenuhi kebutuhan spesifik dan mendesak untuk keperluan militer dan industri pertahanan.
Rusia akan memanfaatkan mekanisme kerja sama teknik militer secara maksimal terhadap pengadopsian teknologi asing, sampel peralatan tertentu. Karena teknologi itu diperlukan dalam mengembangkan industri pertahanan dalam negeri Rusia.
“Teknologi militer asing dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas spesifik dan mendesak untuk memperlengkapi Angkatan Bersenjata Rusia," ujar Putin pada pertemuan Komisi Teknik Militer Kerjasama, seperti dilansir RIA Novosti, Senin (2/7/2012).
Salah satu penawaran langka Rusia dalam pembelian perangkat keras militer asing dilakukan dengan Perancis pada Juni 2011. Kedua negara menandatangani kontrak senilai USD1,7 miliar untuk dua kapal serbu amfibi kelas Mistral. Kapal yang dibuat Perancis ini digunakan Angkatan Laut Rusia.
Sedangkan senjata impor terbaru lainnya diperoleh dari Israel berupa 12 alat transportasi udara tak berawak (Unmanned Aerial Vehicles/UAV). Kendaraan itu digunakan untuk mempelajari prestasi Israel dalam pengembangan pesawat mata-mata ketika membangun UAV dalam negeri yang dapat diandalkan.
Militer Rusia menekankan perlunya ketersediaan Angkatan Bersenjata dengan alat canggih dari pengintaian medan perang, pasca konflik militer dengan Georgia pada 2008. Saat itu, pertahanan Rusia lemah, sebab efektivitas operasi militer mereka terhambat oleh kurangnya intelijen yang handal.
(Hariyanto Kurniawan)