JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kembali akan dicalonkan partainya sebagai calon legislatif di 2014 mendatang. Namun, sejumlah kalangan menilai, Ibas tidak layak lagi dicalonkan setelah mundur dari kursi DPR beberapa waktu lalu.
Pengamat politik, Fadjroel Rahman, berpendapat, keputusan Ibas untuk mundur dari DPR dengan dalih ingin fokus mengurus partai, menjadi alasan dia tidak pantas dicalonkan kembali. Terlebih, Ibas sempat menjadi sorotan media massa saat bermasalah dengan absensinya di Senayan.
“Seolah-olah tidak ada batasan. Artinya bagi anggota partai yang bermalas-malasan di kursi DPR masih boleh ikut mencalonkan diri. Bahkan, pernyataan tersebut juga seolah-olah membolehkan anggota partai yang terlibat korupsi dan pelanggaran hukum untuk mencalonkan diri kembali," ujar Fadjroel kepada Okezone, di Jakarta, Jumat (22/2/2013).
Fadjroel menambahkan, seandainya putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali maju nyaleg, maka Ibas bukan hanya akan merusak citra dirinya sendiri di depan publik, tetapi juga merusak citra partai dan DPR
“Seharusnya sebagai pemegang suara terbanyak dari 560 anggota DPR ia bisa berperilaku etis dan amanah. Keluarnya Ibas dari DPR dan kasus penitipan absen yang melanda ibas menunjukkan tindakan yang tidak etis," kritiknya.
Langkah pengunduran diri Ibas juga dianggap sebagai tindakan tidak loyal terhadap konstituen yang mengembankan amanah kepada dirinya. Sehingga, Fadjroel menyarankan agar Ibas tidak lagi mencalonkan diri pada Pemilihan Calon Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.
“Ibas tidak layak dan tidak amanah pada para pemilihnya, masih banyaklah calon-calon lain yang berkualitas. Saya harap masyarakat bisa memilih secara cerdas dan kritis. Orang yang dipilih harus orang yang berprestasi dan orang yang mengabdikan 100 persen dirinya untuk rakyat,”tutup Fadjroel.
(Rizka Diputra)