Obat Kuat Paling Banyak Dipalsukan Produsen Ilegal

Nugroho Setyabudi, Jurnalis
Selasa 04 Juni 2013 09:51 WIB
Petugas menunjukkan obat tradisional yang disita (Foto: Nugroho S/Okezone)
Share :

SEMARANG – Pabrik pembuat obat tradisonal ilegal di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, digerebek petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Petugas menyita sekira 100.000 kemasan obat berbentuk serbuk dan kapsul dari 21 macam jenis obat tradisional ilegal itu.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional Kosmetika dan Produk Komplemen BPOM Pusat, Bahdar J Hamid, mengatakan, pabrik ilegal itu berada di Desa Genta, Cilacap. Penggrebekan dilakukan setelah BPOM Semarang mendapat informasi dari masyarakat di sekitar pabrik obat tradisional itu.

"Kami sudah melakukan pengawasan cukup lama setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Pada Senin, 3 Juni, kami menggrebek lokasi yang sudah kami jadikan target operasi. Dari lokasi yang digerebek, kami menyita obat-obat tradisional yang jumlahnya cukup banyak," kata Bahdar, usai melakukan jumpa pers di Kantor BPOM Semarang Jalan Madukoro, Selasa (4/6/2013).

Obat-obatan yang disita tersebut nilainya mencapai miliaran rupiah. "Semua yang kami sita ditaksir bernilai sekira Rp3 miliar," tambah Bahdar.

Kebanyakan jenis obat yang diproduksi adalah obat kuat bagi pria karena banyak diminati masyarakat. Beberapa merek kuat yang beredar di pasaran dipalsukan. Menurutnya, semua obat yang disita dipastikan mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berbahaya bila dikonsumsi manusia.

"Saya sangat sesalkan pembuatan obat kuat ini, kandungannya sangat berbahaya. Bisa menyebabkan kematian bagi manusia. Apalagi yang mengidap penyakit jantung. Dua jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam campuran obat kuat tradisonal adalah Sidenafil dan Tadanafil. Kalau mengonsumsi terlalu banyak sangat berbahaya," urainya.

Selain karena membahayakan, penertiban para pelaku pembuatan obat tradisional ilegal itu juga karena peredarannya sangat mengganggu para produsen obat yang legal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya