Diduga Pukul Wanita Hamil, Caleg Gerindra Jalani Sidang Etik

Muhammad Saifullah , Jurnalis
Sabtu 21 September 2013 06:21 WIB
Ilustrasi. Dok Okezone
Share :

JAKARTA - Majelis Etik Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra akan menyidangkan kasus dugaan pemukulan seorang perempuan hamil oleh oknum Caleg Gerindra di Sulawesi Selatan  berinisial ACS pada Selasa (24/9/2013).
 
Anggota Majelis Etik Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan biasanya kasus-kasus pelanggaran kode etik yang terjadi di tingkat provinsi diselesaikan oleh Majelis Etik tingkat Provinsi, akan tetapi karena kasus  ini sangat serius dan sudah mencoreng nama baik  partai, maka kasus ini langsung diambil-alih Majelis Etik pusat yang berkedudukan di DPP.
 
“Para anggota Majelis Etik adalah tokoh-tokoh senior Gerindra yang selama ini sudah banyak menyidangkan berbagai perkara pelanggaran Kode Etik dan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang dilaporkan  dan diyakini telah melakukan pelanggaran,” ujar Habiburokhman melalui keterangan tertulis kepada Okezone, Sabtu (21/9/2013).
 
Kasus pemukulan  ini, kata Habiburokhman, mendapat perhatian khusus dari Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang sangat marah dan kecewa setelah mendapat laporan adanya kasus  tersebut. Prabowo dalam kaitan ini, mewanti-wanti agar Majelis Etik bisa bekerja super cepat sehingga yang bersalah bisa dijatuhi sanksi organisasi yang setimpal dan  si korban mendapatkan keadilan.
 
Acara Persidangan Majelis Etik ini juga akan dihadiri oleh perwakilan PIRA (Perempuan Indonesia Raya) yang merupakan salah satu  organisasi sayap paling penting di Gerindra. Selama ini PIRA telah melakukan banyak hal dalam konteks memajukan gerakan perempuan di Indonesia.
 
Apapun alasannya, menurut Habiburokhman , tindakan memukul perempuan hamil adalah tindakan yang sangat tidak terpuji, melanggar berbagai aturan hukum  dan sekaligus memalukan karena mencerminkan rendahnya moral dan ahlak.
 
Tindakan memukul perempuan, kata dia, juga jelas melanggar Pasal 55 Anggaran dasar Gerindra yang secara garis besar mengharuskan setiap Kader Gerindra senantiasa bersikap  sopan, disiplin dan rendah hati. Selain itu Setiap Kader Gerindra juga diharuskan senantiasa membantu kaum yang lemah dan tertindas.
 
Sanksi yang paling mungkin dijatuhkan Majelis Etik kepada ACS adalah pencoretan sebagai Caleg dan Pergantian Antar Waktu (PAW)  sebagai anggota DPRD periode saat ini. Dalam konteks organisasi sanksi tersebut sangatlah berat karena berarti karier politik yang bersangkutan di lembaga legislatif sudah habis.
 
“Dalam konteks hukum pidana kami menyerahkan seluruh proses kepada penegak hukum terkait untuk segera melakukan peneyelidikan dan penyidikan. Kami tidak akan memberikan bantuan hukum kepada ACS, sebaliknya kami akan membantu korban untuk menuntut keadilan dengan menyediakan jasa advokat cuma-cuma jika si korban membutuhkan dan menghendaki. Perlu digaris-bawahi bahwa Majelis Etik tidak akan menunggu proses hukum yang dilakukan oleh polisi selesai untuk membuat putusan,” ulasnya.
 
Putusan yang akan dibuat pada Selasa (24/9) itu diambil setelah mendengarkan keterangan dari ACS dan juga dari Tim Pencari Fakta yang saat ini sudah turun ke lapangan. “Kami berharap putusan Majelis Etik akan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh kader Gerindra bahwa tindakan pelanggaran kode etik dan AD/ART tidak akan pernah diberi toleransi,” tandasnya.
 
Sebelumnya, Kapolsek Tamalate, Kompol Suaeb Madjid, mengatakan berkas perkara dugaan pemukulan anggota DPRD Sulsel asal Partai Gerindra, Chalik Suang, telah dilimpahkan ke Polrestabes Makassar. Pihaknya masih menunggu hasil visum et repertum dari Mega Violetta atas kejadian yang menimpanya. "Mungkin visumnya keluar beberapa hari lagi, tidak bisa langsung jadi," ujar Suaeb.
 
Suaeb menguraikan, dugaan penganiayaan itu terjadi di Jalan Metro Tanjung Bunga pada Selasa 17 September 2013 sekira pukul 14.00 Wita. Saat itu, mobil Chalik bersenggolan dengan mobil Deri Fabian, suami Mega.
 
Chalik dan Deri lalu saling berdebat tentang siapa yang paling bersalah. Mega tidak tinggal diam dengan memukuli mobil pelaku. Melihat hal ini, Chalik langsung memukul hidung Mega hingga berdarah. Warga yang melintas melihat kejadian itu berusaha melerai.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya