Ada Surat Misterius untuk Anas, Ini Tanggapan SBY

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Rabu 13 November 2013 14:57 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku belum mengetahui terkait surat misterius yang ditujukan kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Kabarnya, surat tersebut ditulis oleh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Saya belum dengar tuh, berita dari mana? Saya pastikan belum (tahu). Karena semua kan segala sesuatunya harus ada proses legal formal," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di Kompleks Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (13/11/2013).
 
Surat misteris tersebut, sambung Julian, belum dapat dipastikan kebenarannya. "Kalau kita biarkan persepsi yang kita anggap sebagai sesuatu yang benar, kan bisa repot semua nanti," jelasnya.
 
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sempat mendapat surat dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Surat itu ditulis tangan.
 
Berikut petikan surat tersebut yang dibacakan Juru Bicara Pergerakan Persatuan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod.
 
Kepada yth
bapak Anas Urbaningrum
di tempat.

Sebelumnya saya mohon maaf, dengan surat ini, dan untuk kebaikan saya, dan menjaga kerahasian ini, maaf saya tidak menyebut identitas saya yang sebenarnya. Saya adalah pegawai biasa di KPK. Pak Anas yang lugu dan polos. Politik itu memang benar sadis dan tidak ada hati nurarni. Teman, kerabat, tidak heran kalau itu musuh, dan lawan politik.


Termasuk Pak Anas adalah korban politik dari elit pertinggi-petinggi di internal sendiri, dan dibalik ini semua adalah Pak SBY dan kroninya.

Masalah bocornya sprindik, saya tersenyum, tapi hati saya terluka. Pak Anas, saya adalah pengagum Pak Anas. Dan di belakang Pak Anas banyak yang suport, dan kita siap mendukung perlawanan politik ini. Termasuk mahasiswa, kita sudah mulai cerdas, agar keberanaran itu siap kita dukung.

Pak Anas, ada hal yang penting, saya informasikan. Di KPK itu ada surat pemeriksan bendahara demokrat Nazaruddin. Di mana BAP nya tersebut, Nazaruddin melaporkan, di mana Pak SBY menerima dana untuk kampanye pilpres 2009.

Dimana, BAP tersebut sudah ditanda tangani Nazaruddin. Tapi, sampai sekarang ini, tidak pernah diangkat KPK. Dan tidak diteruskan langsung sampai sekarang. Mungkin nanti bisa saya kasih soft copynya, ke Pak Anas. Mungkin ini bisa sebagai amunisi perlawanan politik buat Bapak. Demikian surat ini saya buat sebagai bentuk pendukung dan pengaggum Pak Anas. Akhir kata saya ucapkan Maju terus, kebenaran pasti terungkap.

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya