GROBOGAN - Siswa kelas satu hingga kelas enam Sekolah Dasar Negeri Dua Krangganhajro, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, yang berjumlah 199 orang terpaksa dipulangkan sebelum jam pelajaran usai karena hujan deras.
Pihak sekolah khawatir, jika hujan deras dan angin kencang turun bisa merobohkan bangunan sekolah. Selain itu sambungan listrik tegangan tinggi atau sutet yang berada di lingkungan sekolah semakin membuat rasa khawatir, Sabtu (8/2/2014).
Kepala Sekolah SD 2 Krangganharjo, Supriyadi, mengatakan, pemulangan cepat itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap siswa dan guru, sehingga proses belajar mengajar terpaksa dihentikan.
Terpisah Shinta, siswa kelas enam, mengaku tidak nyaman dan takut ketika hujan dan angin kencang turun. Sejumlah orangtua murid yang khawatir langsung datang menjemput anaknya meski hujan deras masih turun.
Bangunan yang berdiri sejak 1968 itu hingga kini belum pernah ada perbaikan maupun dipugar. Seluruh dinding dan atap gedung nyaris ambruk, seluruh tulang bangunan sudah rapuh dan sebagian sudah patah.
Agar gedung sekolah ini bisa digunakan untuk proses belajar mengajar, pihak sekolah terpaksa memberi bambu penyangga dinding yang nyaris ambruk. Para siswa berharap agar gedung sekolah segera diperbaiki sehingga mereka bisa belajar dengan nyaman dan tidak di bawah bayangan ketakutan.
(Kemas Irawan Nurrachman)