JAKARTA - Seorang siswa kelas 3 SMP asal Padang Pariaman, Sumater Barat, M Ali (16) terancam tidak bisa mengikuti ujian karena pihak Rumah Sakit Cipto Mangukusmo (RSCM) menolak melakukan operasi tumor ganas yang dideritanya.
"Akhirnya Ali muntah darah dari hidung dan mulut dan dalam keadaan koma, dibawa ke IGD RSCM. Satu hari dirawat di IGD, disuruh bawa pulang dengan alasan rawat inap penuh," kata Ketua Satuan Petugas (Satgas) Perlindungan Anak (PA), M Ihsan, Senin (31/3/2014).
Beberapa hari berikutnya, lanjut Ihsan, peserta BPJS itu kembali muntah darah dari hidung dan mulut dan akhirnya dirawat kembali di RSCM. "Baru dua malam dirawat inap, dokter kembali suruh pulang. Padahal dari enam tempat tidur, baru terisi tiga orang," ungkapnya.
Orangtua Ali, kata Ihsan, sampai meminjam uang kepada orangtuanya di kampung karena uang mereka habis untuk proses CT Scan yang dilakukan RSCM secara berulang-ulang tanpa ada kepastian.
"RSCM tetap mengusir mereka dan sekarang mereka hampir putus asa karena belum tahu kapan anaknya akan dioperasi dan dokter pun kembali menyuruh mereka pulang," tuturnya.
Ihsan berharap Direktur RSCM bisa terketuk hatinya untuk segera memberikan pengobatan yang layak kepada Ali. "Tolong Direktur RSCM dan Menkes punya sedikit rasa kemanusiaan pada orang miskin. Ali terancam tidak bisa ikut ujian nasional. Dia tidak minta apa-apa. Dia hanya ingin cepat dioperasi sehingga bisa pulang ke Sumbar," tutupnya.
(Dede Suryana)