Intelijen Inggris Diam-diam Rekrut Ulama Radikal

, Jurnalis
Kamis 08 Mei 2014 19:01 WIB
Abu Hamza (Foto: Reuters)
Share :

NEW YORK - Seorang ulama garis keras yang saat ini tengah menjalani persidangan di New York, Amerika Serikat (AS), diketahui bekerja untuk intelijen Inggris, MI5. Hal tersebut terkuak dalam persidangan.

Dalam persidangannya di Manhattan, New York, Abu Hamza dihadapkan pada 11 tuduhan terorisme. Dirinya pun menolak seluruh tuduhan tersebut. Demikian diberitakan BBC, Kamis (8/4/2014).

Ketika memberikan pembelaan, pengacara dari Abu Hamza mengatakan bahwa kliennya bekerja untuk MI5. Tugasnya sederhana, Abu Hamza diminta untuk menjaga keamanan di London.

Ulama keturunan Mesir ini menegaskan dirinya tidak pernah membantu penculikan wisatawan barat di Yaman pada 1998. Dia pun menolak tuduhan mendirikan tempat pelatihan untuk kelompok Jihad di Oregon, AS. Hamza pun mengaku tidak pernah membantu Al Qaeda atau kelompok militan lainnya.

Sebelumnya, seorang saksi yang melawan keterangan Abu Hamza menyebutkan bahwa ulama tersebut terlibat dalam penculikan di Yaman. Namun pihak pengacara membela bahwa kliennya hanya bertindak sebagai mediator.

Pria yang lahir dengan nama Mustafa Kamel Mustafa mengatakan di hadapan pengadilan bahwa jalan hidupnya sangat gelap, sebelum menemukan Islam. Dia sempat memiliki bisnis klub bugil di Soho, sebelum menjadi ulama.

Pengacara Abu Hamza menyebutkan bahwa ulama itu bekerja dengan rahasia untuk MI5 di London. Mereka ingin menyertakan pembelaan itu dengan bukti dokumen dari Scotland Yard. Namun hakim menolak bukti itu karena dianggap tidak bisa digunakan.

Abu Hamza, yang sudah delapan tahun dipenjara Inggris, dihadapkan pada ancaman penjara di AS bila dinyatakan bersalah atas tuduhan membantu kegiatan terorisme.

(Fajar Nugraha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya