ISLAMABAD – Kantor dari sebuah Televisi Nasional milik Pakistan sempat direbut oleh pengunjuk rasa anti pemerintahan. Beruntung, tentara Pakistan tidak membutuhkan waktu lama untuk merebutnya
Akibat aksi pengunjuk rasa tersebut saluran PTV dan PTV World Service untuk yang berbahasa Inggris, tidak bisa siaran pada hari Senin. “Staf PTV yang menjalani tugas mereka dipukuli pendemo,” demikian kata pembawa berita itu, seperti dilaporkan Channel4, Senin (1/9/2014).
Pendemo dipimpin langsung oleh pemimpin oposisi Imran Khan, yang merupakan mantan atlet kriket dan Tahir ul-Qadri. Aksi demo ini sudah berlangsung selama sepekan mencoba menjatuhkan Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Namun, Sharif yang terpilih dari Pemilihan Umum (Pemilu) Mei lalu menolak untuk mundur. Aksi demo berubah menjadi rusuh pada Minggu kemarin, yang membuat tiga orang meregang nyawa.
Menurut sumber di PTV, para pendemo berhasil merebut ruang utama dan menghancurkan beberapa barang yang penting. Tidak lama kemudian, tayangan televisi memperlihatkan polisi dan tentara masuk ke dalam kantor dengan tenang.
Sumber itu melanjutkan, tentara Pakistan berhasil memukul keluar para pendemo dan menjadikan gedung itu dalam lindungan mereka. Tidak ada tanda kekerasan, dan para pengunjuk rasa meninggalkan gedung dengan tenang. Sedangkan PTV kembali siaran. (hmr)
(Rani Hardjanti)