MEKSIKO - Sebanyak 43 mahasiswa yang semuanya pria dan calon guru dilaporkan menghilang misterius pada 26 September lalu. Orangtua korban pun menemui Presiden Meksiko untuk mencari solusi persoalan ini.
Untuk pertama kalinya sejak mereka menghilang, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto bertemu dengan orangtua dari 43 mahasiwa, Rabu 29 Oktober 2014 waktu setempat. Peneliti mengatakan mahasiswa itu dibunuh geng kriminal yang didukung polisi setempat.
Orangtua korban berada di dalam kediaman presiden selama lebih dari enam jam. Pejabat Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa pertemuan telah usai, namun anggota keluarga menolak untuk pergi sampai Pena Nieto menandatangani dokumen yang akan memuaskan semua orang.
Pena Nieto kemudian menanggapi dalam sambutannya di televisi bahwa ia mendengar keprihatinan para orantua korban dan setuju untuk beberapa hal yang mereka angkat.
Termasuk pembentukan komisi yang terdiri dari pejabat pemerintah dan orangtua untuk memberikan update harian penyelidikan, memberikan dukungan yang lebih besar bagi para dosen dan keluarga korban yang tewas atau terluka dalam serangan itu, serta melipatgandakan upaya untuk mencari keberadaan para mahasiswa.
“Akan ada pembaruan rencana pencarian,” kata Pena Nieto, dilansir dari ABCNews, Kamis (30/10/14).
"Jika mereka tidak bisa melakukannya, mereka harus meminta bantuan dari Amerika Serikat," kata Rafael Lopez, ayah dari salah satu korban yang frustasi terhadap ketidakmampuan pemerintah dalam menangani kasus.
Mantan wali kota Iguala dan istrinya kini menjadi buronan, sedangkan 56 orang telah ditahan, termasuk polisi dari Iguala maupun kota terdekat Cocula serta tersangka pemimpin Guerreros Unidos.
Pada Rabu 29 Oktober 2014, demonstran dengan para dosen dari korban menyerang kediaman gubernur Guerrero Chilpancingo, merusak gerbang depan dan membakar sebuah kendaraan resmi di luar.
Kasus ini telah mendorong kemarahan dan aksi kekerasan di seluruh negeri. Demo besar-besaran menuntut tindakan pemerintah pun terjadi di Mexico City, Acapulco dan ibukota Guerrero, Chilpancingo.
(Hendra Mujiraharja)