BEIJING – Insan pers China mengkritik pemerintah karena terjadi insiden berdarah dalam perayaan malam Tahun Baru 2015 yang menewaskan 36 orang di Kota Shanghai.
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (2/1/2015), media massa setempat melaporkan pemerintah tidak boleh cuci tangan dalam insiden tersebut. Mereka mempertanyakan mengapa jumlah polisi yang berjaga kala itu sangat sedikit, padahal jumlah massa yang datang ke pusat Kota Shanghai mencapai 300 ribu orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 36 orang tewas dan puluhan lain luka-luka saat pesta perayaan malam tahun baru di Shanghai, China.
Para warga berdesakan dan terinjak-injak. Padatnya kerumunan orang menyebabkan pihak medis kesulitan melakukan evakuasi.
Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan untuk melakukan investigasi terhadap insiden ini. Dia juga meminta pihak kepolisian untuk meningkatkan keamanan agar peristiwa itu tidak terjadi lagi saat perayaan Imlek.
(Muhammad Saifullah )