JAKARTA – Data yang telah didokumentasi Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI) menunjukkan bahwa serangan spontan terhadap pekerja media nampaknya semakin sering terjadi.
Dalam lima tahun terakhir, AJI telah menghitung 247 serangan terhadap wartawan –tidak hanya di Jakarta– dilakukan oleh pekerja partai politik para guru, pengusaha hingga siswa SMA.
Memerhatikan data yang didokumentasi AJI, saya melihat banyak dari serangan itu tertuju pada jurnalis foto dan juru kamera TV. Pada umumnya, serangan dilakukan secara mendadak dan biasanya dilakukan oleh keengganan seseorang untuk difoto atau divideo.
Dalam beberapa kasus, serangan terhadap wartawan terjadi saat tengah meliput perkelahian antara dua kelompok, dan terkadang menjadi korban salah sasaran. Ada juga sebuah insiden di mana slogan pada t-shirt yang dikenakan wartawan membuat tersinggung orang-orang yang sedang mereka liput; dan akibatnya si wartawan tidak hanya dipukul dan ditendang, tapi dia juga dipaksa melepas t-shirtnya itu.