SYDNEY – Perdana Menteri Australia Tony Abbott selamat dari ancaman pemecatan dirinya oleh parlemen Australia. Kepastian ini didapat setelah Partai Liberal yang berkuasa menolak mendukung mosi untuk menurunkan Abbott. Dalam pemungutan suara di tempat yang dirahasiakan, Abbott mendapat 61 suara berbanding 39 suara.
Meskipun begitu, konsensus memperlihatkan banyak suara yang mendukung penurunan Abbott. Artinya, posisi Abbott sebagai perdana menteri tetap terancam karena kurangnya dukungan parlemen.
"Hal ini menunjukkan kepada saya bahwa ketidakstabilan masih tetap berlangsung, karena 40 persen dari partai Anda menunjukkan ketidakpercayaan kepada Anda," kata profesor ilmu politik emeritus di Universitas Sydney, Rod Tiffen, kepada Reuters, Senin (9/2/2015).
Tiffen percaya bahwa spekulasi mengenai kepemimpinan Australia masih akan menjadi agenda politik Australia hingga Abbott benar-benar mundur dari jabatannya.
Mosi untuk menurunkan Abbott dikedepankan pada Jumat lalu oleh seorang anggota parlemen dari Australia Barat. Mosi ini muncul setelah banyaknya kritik mengenai kepemimpinan Abbott. Jika Abbott berhasil dilengserkan, maka penggantinya akan menjadi perdana menteri Australia keenam dalam delapan tahun terakhir.
(Rifa Nadia Nurfuadah)