JK: Hubungan Indonesia dan Brasil Masih Dingin

Gunawan Wibisono, Jurnalis
Senin 23 Februari 2015 13:37 WIB
JK: Hubungan Indonesia dan Brasil Masih Dingin (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Duta Besar Indonesia di Brasil untuk menarik diri sebagai bentuk protes.

Hal tersebut karena pemerintah Indonesia telah dilecehkan oleh pemerintah Brasil yang secara tiba-tiba menunda penyerahan surat kepercayaan (kredensial) Duta Besar RI terpilih Toto Riyanto.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, penarikan diri tersebut atas instruksi dari Presiden Jokowi, yang diteruskan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Mersudi.

"Malam itu juga, satu jam setelah peristiwa itu Presiden memerintahkan tarik. Saya berkomunikasi dengan Menlu, langsung tarik. Kan itu kejadian pukul 09.00 pagi di Brasil, pukul 21.00 malam di sini. Kita putuskan jam 10," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Pria asli Makassar tersebut menambahkan, Indonesia akan berfikir ulang untuk membeli segala macam alat alutsista dari negeri samba itu. Padahal sebelumnya, Indonesia bisa dibilang aktif dalam urusan membeli perlengkapan alutsista di Brasil. "Lagi dipertimbangkan," singkatnya.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) juga menambahkan, atas kejadian protes Indonesia ke Brasil, dua negara tersebut masih mencari solusi. Namun JK mengatakan, sampai saat ini Indonesia masih geram atas kesewenang-wenangan pemerintah Brasil.

"(Hubungan Indonesia Brazil) sementara ini tentu dingin," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyesalkan tindakan yang dilakukan Pemerintah Brasil terkait dengan penundaan secara mendadak penyerahan surat kepercayaan (kredensial) kepercayaan Duta Besar Toto Riyanto.

Atas kejadian ini, pihak Kemlu telah memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia pada 20 Februari 2015, pukul 22.00 WIB, untuk menyampaikan protes keras terhadap tindakan tidak bersahabat tersebut sekaligus menyampaikan nota protes.

Diduga tindakan pemerintah Brasil, ada hubungannya dengan hukuman mati yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap warga negara Brasil yang tersangkut kasus obat-obatan terlarang, Marco Archer Cardoso Moreira pada Januari 2015.

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya