"Tanpa mengedepankan keadilan dalam fungsi grasi, presiden telah mengerdilkan grasi itu sendiri," kata Robert.
Robert menuturkan, Jokowi terlihat tidak mau ambil pusing dengan menolak seluruh permohonan grasi yang diajukan para terpidana mati. Padahal, lanjut Robert, keputusan yang diambilnya ini menyangkut hidup dan mati seseorang.
"Presiden baca enggak sih suratnya, presiden harus berhenti mengambil tindakan konyol dan gunakan nalarnya dalam ambil keputusan," pungkasnya.
Sebelumnya, sedianya Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mengeksekusi 11 terpidana mati yang sudah ditolak permohonan grasinya. Namun, hingga kini Kejagung belum menentukan tanggal pasti dalam melakukan eksekusi hukuman mati tahap dua ini.
(Rizka Diputra)