BENGKULU - Batu akik memang tengah digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Olahan batu alam ini akan lebih cantik bila dibentuk menjadi batu cincin ataupun liontin.
Batu akik ternyata juga mulai mendapat tempat di pusat suvenir khas Bengkulu, tepatnya di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu.
"Setengah tahun terakhir kami sudah menjual batu akik di toko oleh-oleh karena peminatnya cukup banyak," kata Fadila, pemilik warung oleh-oleh khas Bengkul di Kota Bengkulu, Rabu (11/3/2015/.
Ia mengatakan, jenis batu akik yang banyak dicari wisatawan saat berburu oleh-oleh di tokonya cukup beragam.
Jenis Red Rafflesia yang sedang naik daun menjadi batu paling diburu karena warnanya yang eksotik, hingga jenis Kecubung (Amethyst) dan batu Pancawarna juga jadi favorit para penggemar dan kolektor batu.
"Harga jual juga bersaing dengan batu cincin yang dijual di beberapa toko di luar sentra kerajinan dan oleh-oleh ini, mulai dari Rp50 ribu sampai jutaaan," tambah dia.
Sementara itu, Direktur PT Alesha Wisata, Krisna Gamawan mengatakan, batu akik dan pengolahannya dapat menjadi salah satu destinasi wisata.
"Perlu dibuat galeri akik yang ramah wisatawan, konsepnya seperti perajin batik besurek," kata dia.
Galeri akik yang ramah wisatawan itu menurutnya perlu menyediakan tempat asah sekaligus proses olahnya yang memadai untuk dikunjungi.
Selama ini, oleh-oleh khas Bengkulu yang dijual di pusat oleh-oleh dan kerajinan khas Bengkulu antara lain kain besurek dan berbagai kerajinan berbahan kulit kayu lantung. Adapula berbagai jenis makanan yakni aneka keripik, kue tat dan lempuk durian serta sirup dari buah jeruk kalamansi.
(Rizka Diputra)