Omelan Sultan Hamid II tak menuai respons apapun dari Westerling yang kemudian, berhasil kabur ke Singapura dengan bantuan milisi keturunan Tionghoa pro-Belanda, Po An Tui.
Atas kejadian ini, Perdana Menteri Mohammad Hatta melayangkan protes kepada Hirschfeld sebagai perwakilan sekutu dan menerangkan bahwa pemerintah RIS, akan memerintahkan penangkapan terhadap para antek Westerling.
Peristiwa APRA dan diberhentikannya Sultan Hamid II sebagai Menteri Negara ‘Zonder Portfolio’, sempat juga sampai ke telinga media asing. Surat kabar seperti Melbourne Sun dari Australia pada 23 Januari, pernah mengangkat kasus itu lewat koresponden Reuters, Osmar White:
“Suatu krisis dengan skala internasional telah melanda Asia Tenggara,” tulis headline di surat kabar Melbourne Sun.
Peristiwa itu juga jadi pukulan buat Belanda dalam pergaulan internasional. Dubes Belanda untuk Amerika Serikat, van Kleffens, pernah merasa bahwa pemerintahnya dianggap licik oleh masyarakat AS akibat serangan di Bandung dan Jakarta itu.
(Randy Wirayudha)