"Apa yang kami lakukan ini sebagai bentuk nguri-uri (melestarikan) budaya nenek moyang," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kota Blitar Tri Iman Prasetyo mengatakan, acara gobak sodor digelar selama sepekan. "Dibuka mulai 9 April dan ditutup 16 April. Ini digelar sebagaimana kompetisi," ujarnya.
Santi, salah satu siswi SMP, mengungkapkan baru pertama kali memainkan permainan tradisional. "Sebab, sebelumnya hanya mendengar cerita dari orangtua. Selain itu, tidak semua teman-teman saya tahu dengan permainan tradisional gobak sodor," tuturnya.
(Risna Nur Rahayu)