Di dalam kamar terdapat fasilitas lengkap berupa pengatur suhu udara (AC), ranjang empuk springbed dan kamar mandi yang disediakan di dalam kamar dengan model water closet (wc) duduk dan shower.
Namun sayang, kamar kosan yang berjumlah 27 kamar tersebut digunakan hanya untuk menampung para PSK, waria dan gay untuk melakukan aksi prostitusi. Kebanyakan dari mereka mendapatkan pelanggan lewat sosial media seperti Facebook dan Twitter.
Meski aksi prostitusi berjalan lancar di kawasan tersebut namun tidak ada satupun petugas keamanan seperti kepolisian dan satpol pp yang menertibkan tindakan amoral itu.
(Randy Wirayudha)