"Itu kan tadi sudah, surat (nota protes)," kata Presiden Jokowi di Landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Jokowi mengaku kaget saat mengetahui dua Warga Negara Indonesia (WNI) dieksekusi mati oleh otoritas Arab Saudi. Terlebih, tidak notifikasi pemberitahuan terlebih dahulu terhadap perwakilan Indonesia termasuk pihak keluarga.
"Terus terang kami juga kaget karena tanpa pemberitahuan sama sekali. Itu yang diprotes oleh Menlu (Retno LP Marsudi)," ujarnya.
Ilustrasi
Presiden Jokowi mengatakan, selama ini pemerintah sudah berupaya untuk membuat TKI lolos dari hukuman pancung di Arab Saudi, misalnya dengan menemui Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Bahkan, Kedutaan Besar RI di Jeddah pun sudah melakukan pendampingan bersama pengacara yang ditunjuk untuk membantu TKI. Selain itu, Presiden Jokowi mengaku sudah berkirim surat kepada Raja Arab Saudi.
Diketahui, dua TKI yang dieksekusi mati itu bernama Siti Zaenab dan Karni binti Medi Tarsim. Siti dieksekusi mati pada Rabu 15 April 2015, sementara Karni dieksekusi pada Kamis 16 April 2015.
Pemerintah Indonesia sudah dua kali memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk menyampaikan protes lantaran eksekusi dilakukan tanpa ada pemberitahuan lebih dulu ke pihak kedutaan.
(Arief Setyadi )