JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar awak media tak menyoroti perihal hukuman mati gembong narkoba. Melainkan dampak dari peredaran narkoba yang telah dilakukan para bandar tersebut.
"Jadi kamu tulis dampak narkoba terhadap 18.000 orang itu, jangan hanya jelaskan yang dieksekusi (mati) yang kamu tulis," tegas Jokowi usai menghadiri Perayaan Silaturahmi Pers Nasional bersama Presiden RI, Jokowi, di TVRI, Senin (27/4/2015).
Dikatakan Jokowi, media saat ini tak memaparkan dampak narkoba terhadap generasi muda. Namun lebih condong memberitakan perihal proses eksekusi mati para gembong narkoba.
"(Dampaknya) itu yang harus dijelaskan, pers harus menjelaskan itu. Setiap hari 50 generasi muda kita mati karena narkoba," ungkapnya.