Ratusan imigran tersebut terdampar di daratan Seuneudon, Aceh Utara, pada Minggu 10 Mei 2015 pagi. Mereka sempat berpencar-pencar ke beberapa lokasi, sebelum dikumpulkan oleh tim pemkab setempat.
Kepada media, seorang imigran Rohingya bernama Mohammad Juned mengatakan, mereka pergi meninggalkan kampungnya yang bergejolak untuk menuju Malaysia. Para tekong boat yang memfasilitasi mereka menjanjikan pekerjaan di Negeri Jiran.
Belakangan mereka merasa ditipu, karena kapal yang disediakan para tekong ternyata rusak. Mereka kemudian terombang-ambing di tengah lautan selama berhari-hari tanpa makanan, dan akhirnya terdampar ke perairan Aceh Utara.
Juned mengatakan, 84 rekan mereka dalam kapal itu tewas akibat kelaparan dan dehidrasi selama terombang-ambing di lautan. Sebab, mereka tak kunjung tiba di daratan. Jenazah mereka pun dibuang ke laut.
(Risna Nur Rahayu)