JAKARTA - Bisnis prostitusi online yang memanfaatkan media sosial kian marak, bisnis tersebut pun tumbuh subur di DKI Jakarta. Semakin menjadi sorotan, ketika seorang berinisial RA tertangkap polisi karena ditengarai sebagai seorang mucikari artis.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin megaku prihatin dengan maraknya prostitusi online tersebut.
"Sangat memperihatinkan berita tentang prostitusi online, apalagi melibatkan kalangan atas, selebriti, dan politisi," ujar Din di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Menurutnya, kepolisian juga perlu bertindak cepat untuk memberantas bisnis tersebut. Layaknya gunung es, DIn mengatakan masih banyak prostitusi online yang belum terungkap ke permukaan.
"Saya kira, itu hanyalah bongkahan gunung es yang hanya kecil di permukaan, tapi besar di dalamnya. Dan itulah keadaan bangsa kita ini," tegasnya.
Sebelumnya, kasus prostitusi online kembali menjadi sorotan, lantaran belum lama ini masyarakat dikejutkan oleh pembunuhan Tata Chubby alias Dedeuh yang menjalankan bisnisnya lewat media sosial Twitter.
Tak berhenti di kasus Dedeuh, belum lama ini Korps Bhayangkara telah mengungkap praktik prostitusi online di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Dan yang lebih mengagetkan, adalah ditangkapnya seorang mucikari berinisial RA yang mematok harga sangat fantastis kepada para pemerja seks komersil (PSK) mulai dari kisaran Rp80 juta sampai Rp200 juta.
AA yang notabenenya adalah PSK dari RA disebut-sebut sebagai artis layar lebar dan juga berprofesi sebagai disk jockey (DJ). (ang)
(Arief Setyadi )