Hasil negosiasi, mahasiswa tak diperbolehkan meneruskan longmarch, lantaran hanya akan menimbulkan kemacetan dan potensi vandalisme. Sementara massa mendesak untuk terus maju. Negosiasi berjalan hingga sekira pukul 17.00 WIB, di mana mahasiswa diharuskan kembali ke kampus.
Tapi tiba-tiba ada seorang oknum provokator yang mengaku sebagai alumni, meneriakkan kata-kata kasar ke arah demonstran. Sang provokator kabur dan dikejar lantaran dikira anggota aparat yang menyamar dengan pakaian preman.
Provokator itu kabur ke barisan aparat dan menimbulkan ketegangan. Massa demonstran dipaksa mundur ke kampus. Tapi ketegangan terus terjadi hingga pada sekira pukul 18.30, aparat memberondong mahasiswa dengan peluru tajam serta melemparkan gas air mata ke dalam kampus.
Aparat juga menyerbu ke dalam kampus dan melakukan sejumlah aksi penganiayaan dan pelecehan terhadap para mahasiswi. Tak lama, datang pula pasukan bermotor dengan rompi bertuliskan “URC” (Unit Reaksi Cepat), mengejar sisa-sisa mahasiswa sampai ke jembatan layang Grogol.
Aparat kian merapat ke gerbang kampus dan membentuk formasi dua lapis sebelum melakukan salvo tembakan ke arah kampus. Tiga meninggal seketika, satu lainnya kritis dan akhirnya meninggal di Rumah Sakit Sumber Waras.
Saat penembakan mulai reda, sekira pukul 20.00 WIB, seorang dekan dari Fakultas Ekonomi mencoba negosiasi dengan pihak aparat. Hasilnya, mahasiswa diperbolehkan pulang berangsur-angsur.